Blog informasi penggemar : Land Rover Series, Motor Classic, dan olah raga sepeda Gunung (MTB)

Sabtu, 16 Mei 2009

Sang Petualang







Off-roader sejati tidak hanya mengandalkan skill dan jip, namun butuh kenekatan dan kekuatan mental untuk melewati semua lintasan

Anggota Land Rover Club Indonesia B-140

Spesifikasi Teknis :

Land Rover Serie II tahun 1967

Mesin : OME 5 Metal, Bensin, 3500 cc, 4 sinder segaris, 12 volt

Gardan : Scout International Portal axle (depan belakang)

Suspensi : Modifikasi double coil spring + limiter strap,

Rem : Disc Break Mercy Tiger, Caliper suzuki Vitara

Transmission : 4 speed 4WD.

Ban : Bridgestone Suburbanite XG + VR Cobra  15"

Merakit Sepeda Sendiri
















Sangat ingin rasanya  tinggal di kawasan yang memiliki pemandangan indah dan suasanannya masih seperti alam pedesaan serta sejuk pula hawanya seperti di Bogor, disamping Bogor banyak memiliki lokasi untuk offroad, Bogor juga tidak jauh dari kota Jakarta dan karena senang kegiatan seperti  kemping di alam terbuka, maka kurang lengkap kalo tidak membawa serta sepeda. Karena hobi tersebut maka sepeda yang paling tepat bagi saya rasanya  adalah jenis sepeda MTB.

Tulisan ini bertujuan untuk berbagi tips dalam merakit sepeda bagi pemula(termasuk saya). Sehingga dapat membantu teman-teman yang lain.

Ada dua(2) cara untuk memiliki sepeda :
1.Membeli sepeda secara utuh (full bike) - Jika cocok harganya.
2.Merakitnya sendiri (Maksudnya memilih komponen sendiri sesuai kemauan) - harga di cocok-cocokan.

Karena didasari ingin punya sepeda yang nyaman dipakai dan sesuai keuangan pula (ini yang paling utama) maka saya putuskan untuk merakit sendiri.

Komponen Utama sepeda saya adalah :

Frame 

Frame adalah rangkanya sepeda, saya pakai merek  Polygon dengan pertimbangan buatan lokal serta harga murah namun cukup ringan karena bahannya alluminium, dan tentukan pula ukurannya, ukurannya mulai 14, 15, 16, 17 dan 18 inch, karena pertimbangan tinggi  cuma 163 cm maka saya putuskan pakai ukuran 14" jenis DJ alias hard tail (gak pake suspensi belakang, mestinya beli yang fullsus tapi harganya kemahalan.

Group Sets

Group set  terdiri dari Bottom Bracket (BB), Brake Lever (BL), v/Disc Brake (BR), Chain (CN), Chain Cassette (CS), Crabksets (FC), Front Derailleur (FD), Rear Freehub (FH), Front Hub (HB), Rear Derailleur (RD), Shift Lever (SL), dan Brake/Shift Levers(ST). Yang umum adalah  shimano  (karena kata 'ngkoh yang jualan, ini merek yang umum dipakai di hampir semua sepeda...hehehehe). sebenarnya type-nya cukup banyak  yaitu : Accera, Alivio, Deore, SLX, XT dan XTR, akhirnya saya putuskan group sets-nya type SLX karena ada di tengah-tengah.

Brake/Rem

Untuk rem, karena rencananya juga buat offroad dan cross country, maka saya pake rem cakram atau diskbreak  depan belakang yang pake cairan/hydraulic supaya pakem di jalan turunan, 

Sadel-Jok

Supaya empuk dan tidak gampang kesemutan saya pilih yang bahannya "gel" supaya tidak gampang kesemutan...hehehe

Ban dan Velg

Velg saya pilih sun-rim...karena sangat ringan, ban pake maxis, kaget juga dengan harga bannya karena sama dengan harga ban motor...tapi ternyata ringan , lentur dan kuat karena bahannya dari kevlar.

Fork

Fork depan saja, saya pilih yang agak ringan tapi kuat.

Setelah saya pake jalan-jalan ternyata lumayan juga, cukup ringan dan halus perpindahan gigi-giginya terutama buat di tanjakan.

Salam

Track Gunung bubut Bogor





Akhirnya berkesempatan juga untuk datang pada kegiatan bulanan Petrobikers K3S yang kali ini diadakan di Tamansari Persada-Bogor. Berbekal Toyota Kijang pinjaman dari teman untuk mengangkut 3 sepeda MTB, maka berangkat jam 05.30 dari rumah menuju Bogor.

Tadinya agak menganggap remeh acara ini, karena mengira paling-paling adalah fun bike keliling kota, Setelah bersalam-salaman berkenalan karena baru pertama kali ikutan. Ternyata dugaan saya salah besar, dimulai dari melihat persiapan bongkar pasang sepeda dari mobil, dan memasang perlengkapan-perlengkapannya rasanya ini bakalan ada kejutan dan bukan sekedar fun bike biasa berkeliling kota.

Pertama kali agak keder juga melihat sepeda-sepeda MTB diturunkan dari mobil yang “serius” mereknya dan dipersiapkan dengan sempurna, rasanya ini tidak sekedar acara sepeda gembira, apalagi umumnya memakai “jersey” yang seragam berikut perlengkapan safety lainnya, untungnya teman dekat dari Elnusa cepat tanggap karena melihat saya pake kaos “family gathering bpmigas” dan segera melemparkan jersey elnusa yang masih baru ukuran XL pula supaya lingkar perut tidak menonjol katanya..he..he..he, maka jadilah saya seperti Tim Elnusa.


Setelah dicek rombongan masing-masing, maka ada satu orang rombongan gelap dari BPMIGAS (gelap kulitnya pula..hehehe), maka saya memperkenalkan diri dan memproklamirkan pula bahwa BPMIGAS juga sudah punya tim petrobikers meskipun baru terbentuk belum seminggu tapi wakilnya sudah ada dan siap untuk terjun (sok yakin juga ngomong gitu padahal baru rutin naik sepeda belum ada sebulan…hehehe).


Dan setelah beres, maka rutin dilakukan berdoa bersama, sarapan ringan dan dilanjutkan foto bersama, maka mulai meluncurlah rombongan (75 orang) menuju perkebunan kelapa sawit “gunung bubut”, ternyata benar dugaan saya bahwa ini bukan “sepeda gembira” tetapi benar-benar cross country naik turun gunung yang cukup memacu adrenalin...

Lokasi Gunung bubut merupakan salah satu favorit track ber-MTB di bogor...karena medannya cukup berat, jarak yang ditulis diundangan sepanjang 15 km ternyata salah ketik, sebenarnya 25 km dan biasanya ditempuh dalam 3-4 jam (kaget juga buat pemula...hehehe), dengan jarak yang tidak terlalu jauh namun waktunya cukup lama dikarenakan medannya cukp berat, banyak tanjakan-tanjakan panjang di hutan sawit, juga turunan-turunan tajam …. tapi maju terus pantang mundur..

Diawali dengan pemanasan lewat jalur aspal kurang lebih 4 km menuju perumahan Billabong, saya masih sanggup ngebut mengikuti rekan-rekan petrobiker yang sejak awal juga cukup ngebut tanpa jeda sedikitpun…

Medan berat sesungguhnya adalah di hutan sawit gunung bubut, tipe jalan Mc. Adam, tanjakan panjang yang tidak cuma mengandalkan kekuatan dengkul tetapi juga cermat dalam memindah posisi gigi hampir-hampir membuat putus asa dan menyerah untuk ditolong oleh mobil pick-up tim sweeper, apalagi turunan-turunan tajamnya, kalau tidak hati-hati pasti terjungkal, disini peranan group-set dan rem yang pakem sangat diandalkan…pantesan saja teman-teman petrobikes hampir semuanya serius dengan perlengkapannya…dan juga safetynya.


Rasanya kaget juga dengan teman-teman petrobikers, banyak yang usianya diatas 45 tahun tetapi dengkulnya kayak jeep land rover "si Bujel" yang  3500 cc, karena disetiap tanjakan mampu melewatinya..

Pada akhirnya mampu juga saya melewati setiap rintangan hingga tanjakan terakhir dan sampai juga finish, meskipun wakil bpmigas cuma saya sendiri...hehehehe...dan kesimpulan yang harus saya laporkan ke pak Ketua (Mas Kukuh), kita kayaknya harus segera bikin Jersey seragam bpmigas,


Salam

Nanto




 
 
  
 

Track UI






Akhirnya nyoba juga trek UI setelah dua minggu punya sepeda....
Hari Kamis 26 Maret (libur Nyepi)...habis subuh dari mampang langsung gowes sendirian ke Ragunan terus motong jalan kebagusan...STTN lalu pintu belakang UI...
Jalur sepeda Hutan UI cukup terkenal sampai seluruh dunia..(pernah lihat goweser dari Denmark dan Belanda) yang memang datang khusus ke Jalur ini (disamping Jalur Pipa Gas dan trek Jatiasih)..

Jalurnya cukup enak...lalu saya mulai rolling track di jalur khusus sepeda conblok dan aspal...mengelilingi kampus UI dengan jarak kurang lebih 5 - 6 km...
Setelah bertemu beberapa goweser dan berkenalan..sempat foto-foto juga... tidak lama kemudian semakin banyak goweser dari Bekasi, Tangerang, Bogor bahkan Bandung berdatangan.. banyak yang mau bermain Dirt Jump, Down hill sampai cross country ke dalam hutan....tertarik juga nih saya akhirnya... untuk ber cross country ke dalam hutannya...

Vegetasinya yang rapat ditambah guyuran hujan tadi malam membuat track sangat becek dan basah...tapi hal ini semakin menarik...(karena sudah gak punya jip 4x4 maka hasrat untuk ber- offroad dengan power nasi pecel semakin tinggi)...beberapa kali melintasi hutan mencoba setiap tembusan jalan akhirnya saya menjumpai beberapa goweser yang beristirahat di pinggir hutan....baru saya sadari ini yang namanya "mangkok Hutan UI" yang terkenal itu, inilah pertama kalinya saya melihat downhiller dan dirt jumper bermain akrobat mencoba adrenalinnya untuk rolling drop berkali-kali....hehehehe tontonan gratis...

Akhirnya sudah jam 10.00 siang dan perut sudah lapar maka akhirnya saya pulang kembali goweser sampai mampang..tidak lupa isi bensin nasi padang di lenteng agung...

Time lapse :
Mampang - Ragunan (kb. binatang) kurang lebih 10 km
Ragunan - STTN kurang lebih 10 km
STTN - UI kurang lebih 3 km
keliling hutan 2 x 5 km = 10 km
UI - Mampang kurang lebih 20 km
Total = kurang lebih 50 km ....

lumayan mungkin kalori yang terbakar sekitar 3000 an hehehehe...

Buat Goweser Bogor gampang juga kalau mau ke UI hari sabtu atau minggu...

dari Bogor jam 06.00 naik kereta turun statsiun UI...terus ngikutin aja orang-orang yangpake MTB...pasti mereka mau tracking di hutan UI...dan yang pake SeLi..(sepeda lipat)...bisa juga keliling komplek-nya..sangat ramai kalau hari libur tersebut..

Salam Gowes

Nanto

Track sepeda MTB

RINDU ALAM TRACK (PUNCAK JAWA BARAT)

Track Rindu Alam memang menjadi alternatif favorit untuk riding XC di kalangan para hobbiest MtB di seputaran JABODETABEK, ada beberapa alasan yang membuat track ini menjadi sangat favorit seperti :

Track ini tidak jauh dari seputaran JABODETABEK, kira-kira hanya 1 jam dari pusat kota Jakarta.

Track ini cukup mewakili sebuah track XC yang ideal, dikarenakan di dalamnya semua kontur track terpenuhi, seperti kontur tanah, batu, tanah berumput, uphill, down hill, semua ada.

Akomodasi menuju tempat start sudah tersedia, termasuk area parkir kendaraan para MtB ers.

Suasana dan pemandangan alam yang eksotis.

Beberapa panduan untuk para MtB ers, jika ingin XC di Rindu Alam :


I. PERSIAPAN DI RUMAH

Perbanyak informasi mengenai track Rindu Alam ini melalui teman-teman yang sudah menjelajahi track ini, jangan sendirian menjelajahi track ini, hal ini dimaksudkan jika sampai terjadi kecelakaan teman ber MtB bisa segera menginformasikan dan memberikan pertolongan darurat.

Persiapkan/kondisi MtB satu hari sebelum hari H seperti kondisi rem, ban, RD dan FD, hub, tools (pompa ban, pompa shock, kunci L, spare tire, sendok ban)

Persiapkan kondisi fisik tubuh, jangan melakukan aktifitas fisik yang berlebihan, seperti tidur yang terlalu larut dan lain sebagainya.

Tempatkan MtB yang sudah siap di kendaraan pada malam hari, sehingga pada pagi hari tidak menjadi tergesa-gesa jika kita terlambat bangun tidur.

Persiapkan bag pack (bladder) seperti air minum (1,5 liter cukup untuk rute track ini), hindari penggunaan minum-minuman berenergi cukup air putih, dipersilahkan jika ingin membawa power bar, coklat ataupun gula jawa/pisang untuk menambah energi di tengah perjalanan.

Persiapkan perlengkapan riding seperti : jersey ataupun kaos yang mudah menyerap keringat, helm, body protector, sarung tangan, kaca mata dan sepatu (disarankan menggunakan sepatu yang solnya tidak licin jika terkena air), obat-obatan P3K (betadine, kassa steril, plester, pembalut luka stretch, jika diperlukan penghilang rasa sakit, obat-obatan yang biasa dikonsumsi)

Sebaiknya dikoordinasikan antar teman-teman riding untuk berangkat bersama-sama menggunakan seminimal mungkin kendaraan, mengingat lahan parkir yang terbatas di Ciawi.

Jangan lupa untuk mohon doa restu dari seluruh anggota keluarga di rumah.

  II. PERSIAPAN PERJALANAN

1. Alokasikan waktu untuk perjalanan menuju Ciawi, sehingga sampai di areal parkir Restoran Sederhana Ciawi maksimal jam 06.30 wib mengingat areal parkir di Restoran Padang Sederhana terbatas, biasanya semakin siang akan semakin banyak para MtB ers yang berdatangan.

2. Segera turunkan MtB dan loading ke angkot yang sudah siap di areal parkir untuk membawa kita ke tempat start di Rindu Alam (satu angkot bisa memuat 3 MtB beserta pengendaranya, ongkos untuk 1 angkot saat ini Rp. 70.000,- ). Pada saat loading MtB ke angkot pastikan ban beserta quick release beserta bautnya tidak tertinggal di kendaraan ataupun jatuh di areal parkir (baut quick release jatuh ataupun hilang kita tidak akan bisa riding MtB)

3. Sesampai di tempat start (Warung Mang Ade) segera turunkan MtB dari angkot dan pastikan tidak ada yang tertinggal seluruh perlengkapan di dalam angkot, segera rangkai ban depan dan ban belakang di frame MtB, pastikan anda sudah sarapan sebelum start.

4. Sebelum start diharuskan membayar retribusi untuk memasuki areal dari gunung mas yang besarnya Rp. 1.000,-/orang. Jika ada rombongan lain ada baiknya rombongan dikumpulkan dan diberikan SAFETY BRIEF terhadap track Rindu Alam ini oleh MtB ers yang sudah mempunyai pengalaman tentang track ini.

5. Terakhir tetap menjaga komunikasi dengan penduduk sekitar yang lahannya dilewati dan jangan membuang sampah selama perjalanan (KEEP CLEAN)
________________________________________

Tantangan dan petualangan




Manusia bermain. Konsepsi psikologi ini sangat tepat untuk menggambarkan kecerdasan manusia merumuskan starategi transaksional dengan lingkungannya.

Dalam tekanan pekerjaan yang mengikis relasi sosial, sebagian orang melarikan diri pada deru mesin, bau bensin-solar, derit decit ban, pekatnya lumpur, terjalnya bebatuan dengan menunggang jip berpenggerak empat roda menjelajahi pedalaman tak terjamah.

Dengan cara itu, relasi sosial yang renggang akan kembali terjalin sekaligus memenuhi hasrat kejantanan. Diakui atau tidak kegiatan off road dan olahraga alam terbuka lekat dengan keberanian dan kenekatan

Butuh nyali untuk melakukan kegiatan yang bikin pinggang pegal dan pantat terasa tebal. Kebugaran fisik dituntut prima. Perhitungan pun harus tepat agar tunggangan tak terperosok. Namun, tak kalah penting, kekompakan dan kerja sama sesama off roader dan kerja sama mutlak dibutuhkan karena perjalanan off road selalu dihadapkan pada kondisi serba ekstrem.

“Jalan yang tidak tertata, hingga masalah kerusakan mesin, itu membutuhkan penanganan bersama. Kita tidak bisa melakukannya sendiri,”

Pernah suatu ketika mobil yang kita kendarai rusak di tengah hutan di daerah Saketi - Jawabarat, tanpa banyak omong kita harus saling  membantu tanpa diminta.

Selain keberanian ekstra, menekuni hobi ini juga butuh dana tak sedikit. Namun dengan dana yang pas-pasan pun bisa mengakalinya dengan komponen yang tidak melulu brand new, karena terkadang komponen bekas yang ber"merk" jauh lebih bagus daripada komponen baru yang "abal-abal. Selain itu, kendaraan jenis 4X4 juga mengkonsumsi bahan bakar jauh lebih boros dibandingkan dengan mobil "normal".

Bayangkan si "Bujel" adalah sebuah jeep Land Rover seri II tahun pembuatan 1967 dengan kapasitas silinder 3500 cc konsumsi bahan bakarnya paling irit 1 : 7 itu kalau jalan normal di aspal mulus, namun sesuai habitatnya adalah di jalan offroad yang penggunaan konsumsi bahan bakarnya bisa-bisa hanya 1 : 5, bandingkan dengan kondisi mobil modern saat ini yang sangat-sangat canggih irit pula bahan bakarnya. Namun sekali lagi hobi tetaplah hobi, terkadang mudahnya teknologi jadul menjadi keasyikan tersendiri dalam melakukan modifikasi hingga engine swaping, dan kala mengendarainya merupakan keasyikan sendiri.

Kadang dana yang pas-pasan juga menjadikan kita kreatif, si "Bujel" telah saya lengkapi dengan gardan portal 1 ton milik Jeep sejenis dari Scout International yang terkenal kuat dengan dana yang cuma ratusan ribu saja, bahkan komponen penghenti laju (rem) telah pula saya ganti degan disc break dengan harga yang juga hanya beberapa lembar ratusan ribu, sangat murah bukan jika kita kreatif.

Mengeluarkan biaya besar untuk mempersiapkan kendaraan biasa dilakukan para off roader yang "tajir" agar tunggangan mereka selalu siap dibawa berpetualang dan tak ingin kalah bertarung kala kejenuhan di kantor sudah tak tertahankan.

Namun kadangkala, tak melulu kegiatan bertarung yang dilakukan para offroader, tanggung jawab kemanusiaan sebagai bagian dari rasa sosial dan kesetiakawanan juga sangat tinggi, terbukti dari hadirnya kendaraan 4X4 (bersama LRCI-red)ini pada saat Gempa tsuami di Aceh, Jogja, Begkulu, Pangandaran hingga berita terakhir jebolnya bendungan situgintung menjadi saksi bahwa kendaraan ini sangat dimungkinkan melaluinya karena medan yang rusak berat oleh bencana.

Salam

Nanto

Titi Kolomongso Ndunyo


Cak Nanto